Sepi sendiri berdiri di atas karang
yang kupandang hanya hamparan biru
siapa yang miliki itu semua
camar terbang mengitari tebing
bercengkerama satu dan lainnya
saling menyaut
warna kuning kian menghilang
berganti jingga sang lembayung
sang bayu menghembus
semilir membuatku bisu
air hanya dapat berkata lirih
namun tak terdengar jelas
Panorama makin gelap
mataku sayu, lelah
sang surya berpamitan padaku
sang camar pun lenyap
tinggallah aku dalam sepiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar